Archive for Agustus 2014
Harapan DEADSQUAD di ULANG TAHUN KE 8
Nggak terasa, sudah delapan tahun berjalan semenjak Stevi membentuk band death metal yang telah merilis dua album, Horror Vision (2009) dan Profanatik (2013) itu. Sepanjang delapan tahun itu pula, DeadSquad berhasil menebarkan virus ‘hitam’ kepada banyak orang, nggak terkecuali anak muda kaya kita. Oleh karena itu, otomatis band yang digawangi oleh Daniel (Vokal), Stevi (Gitar), Coky (Gitar), Andyan (Drum), dan Alan (Additional Bass) ini semakin dikenal banyak orang.
‘Virus hitam’ maksud HAI bukan dalam konteks negatif, kok. Penyebaran ‘virus hitam’ dalam hal ini bisa dibilang menyebarnya berbagai hal mengenai DeadSquad, selain musik mereka tentunya. Coba, deh, berapa banyak orang yang menggunakan t-shirt DeadSquad atau hoodie DeadSquad di sekitar kita? Apalagi kalau ada acara musik, nggak cuma metal, pasti ada aja yang pakai, tuh. Iya, kan? Hehehe....
sumber : http://hai-online.com/
‘Virus hitam’ maksud HAI bukan dalam konteks negatif, kok. Penyebaran ‘virus hitam’ dalam hal ini bisa dibilang menyebarnya berbagai hal mengenai DeadSquad, selain musik mereka tentunya. Coba, deh, berapa banyak orang yang menggunakan t-shirt DeadSquad atau hoodie DeadSquad di sekitar kita? Apalagi kalau ada acara musik, nggak cuma metal, pasti ada aja yang pakai, tuh. Iya, kan? Hehehe....
sumber : http://hai-online.com/
INTERVIEW! Tentang Terbentuk nya Album Baru CARNIVORED "NO TRUTH FOUND"
Sebuah kebanggaan dan moment yang luar biasa (bisa dikatakan seperti itu) bisa mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara singkat bersama CARNIVORED (Death Metal from Pamulang/Tangerang). Sebelumnya gw ucapkan terima kasih dulu terlebih untuk bung Ronald ditengah-tengah kesibukan penjualan dan distribusi untuk album (No Truth Found) mereka, beliau masih mau menyempatkan waktunya meladeni kami ini hehe.. Nyrempet sedikit bertepatan dengan peluncuran album ke-2 mereka bertajuk "No Truth Found" wawancara kali ini kami akan sedikit membahas tentang bagaimana konsep awal penggarapan album ke-2 dari proses mixing, mastering hingga penjabaran lirik yang mereka sampaikan. Mungkin bwat anda yang sudah membeli dan mendengar CD album mereka akan mendapat feel yang luar biasa hehe.. SETUJU? Yupz, silahkan disimak wawancara kami bersama bung Ronald Alexander Radja Haba.
Admin: Halo om-om dari CARNIVORED, Terima kasih sebelumnya telah bersedia menjawab pertanyaan dari kami, siapa pelaku wawancara dari kami ini hehe..? bagaimana kabar semua personil?
Ronald: Ronald yang menjawab. Kita semua baik-baik saja, sedang disibukan dengan promo, penjualan, dan distribusi album No Truth Found.
Admin: Pertanyaan awal dari kami, sedikit bisa anda beritahu awal terbentuk dari CARNIVORED?
Ronald: Carnivored terbentuk diakhir tahun 2006, diwilayah Pamulang, Tangerang Selatan. Dengan formasi awal: Ario-gitar, Hansen-Vocal, Geo-Drum, Gilang-Bass. Debut album direncanakan rilis sekitar tahun 2008 oleh Rottrevore Records. Namun mengalami banyak masalah intern yang menyebabkan band vacum hingga tahun 2009. Ditahun tersebut, Gilang dan Ario mencoba menghidupkan kembali Carnivored, sayangnya Hansen dan Geo sudah kurang berminat untuk bermusik kembali karena kesibukan kehidupan pribadi mereka. Akhirnya Ronald bergabung ditahun 2009 mengisi posisi vocal, tak lama setelah itu ditahun 2010 Oces bergabung mengisi posisi drum. Setelah solid dengan formasi terbaru, Carnivored kembali melanjutkan penggarapan album pertama dan dirilis ditahun 2012 dibawah Rottrevore Record, dengan judul album: “Revival”. Di tahun yang sama Gilang mengundurkan diri karena kesibukan pekerjaan serta visi misi yang sudah tidak sejalan lagi, Welby bergabung mengisi kekosongan posisi bass di awal tahun 2014, diikuti dengan dirilisnya album kedua “No Truth Found” pada April 2014. Secara singkat kira-kira seperti itu proses terbentuknya Carnivored hingga saat ini.
Admin: Untuk pengaruh band sendiri, band seperti apa yang menjadi acuan style CARNIVORED?
Ronald: Wah banyak, hampir sebagian besar dari subgenre metal kita dengarkan, mulai dari Soulfly, Chimaria, Decapitated, Burgerkill, Vader, Pantera, Cannibal Corpse, Slipknot, Bolt Thrower, Lamb of God, Gojira, Alcest, Carcass, Forgotten, System of a Down, Unearth, Killswitch Engage, Meshuggah, Mastodon, Rotten Sound, Sepultura, suffocation, Misery Index, bla bla bla … Secara tidak langsung merekalah yang mempengaruhi musik Carnivored.
Admin: Walaupun saya pribadi cukup menikmati font CARNIVORED pada album “Revival” yang wow itu. Alasan apa yang menyebabkan CARNIVORED memutuskan untuk merubah font?
Ronald: Hmmm font lama memang keren, hanya menurut saya sudah kurang sesuai dengan arah musik Carnivored untuk saat ini dan kedepannya, jadi kami menginginkan sebuah font yang lebih sederhana, mudah dibaca, namun sesuai dengan musik Carnivored.
Admin: Lanjut dengan proses album ke-2 bertajuk “No Truth Found”. Bisa sedikit beritahu gimana sih proses awal penggarapan untuk album ke-2 ini? Dan apa aja kendalanya?
Ronald: Jika dari proses awal penggarapan, sebenarnya Ario sudah membuat seluruh guide gitar 11 lagu di awal tahun 2013. Selebihnya hingga proses recording kami se-band fokus kepada aransemen dari 11 lagu tersebut. Dalam proses aransemen yang paling berat ada dibagian drum, karena di album kedua ini kami ingin lebih berkompromi, tidak straight to the point seperti di album Revival. Kami ingin lebih kaya dalam bermusik, ingin lebih bernuansa, ingin lebih groovy. Kami lebih memikirkan “gimana caranya suatu riff gitar tetap terdengar gahar/keren tanpa harus diisi dengan blast beat melulu. Pada vocal juga mulai lebih berkompromi, tidak semua bagian dari lagu harus diisi dengan vocal, ada part-part gitar yang hilang soul-nya jika diisi dengan vocal, jadi lebih kepada membiarkan gitar yang bernyanyi. Intinya di album kedua ini kami ingin membuat lagu yang benar-benar enak didengar dan mengundang orang untuk ber-headbang-ria.
Admin: Untuk proses recording, mixing, and mastering anda lakukan dimana?
Ronald: Proses rekaman dilakukan di Masterplan Studio, Bandung. Memakan 20 shift dalam waktu 2 minggu berturut-turut. Mixing dan mastering dilakukan oleh Toteng Forgotten.
Admin: Dalam hal penulisan lirik, siapa yang cukup punya andil besar dalam hal penulisan lirik tersebut? Bocoran sedikit, apa yang ingin CARNIVORED sampaikan di album ke-2 ini?
Ronald: Seluruh lirik di album No Truth Found saya sendiri yang membuatnya. Secara garis besar masih sama dengan Revival, seputar sosial politik dengan beberapa kalimat yang sedikit diberi kesan blasphemy. Lirik-lirik pada album ini mengarah kepada ketidakadilan dalam mendukung kepentingan-kepentingan golongan/pribadi yang dituangkan ke dalam sebagian kebijakan/sistem yang telah berjalan selama ini, lalu dimanipulasi dan dipropagandakan melalui media (tv, radio, surat kabar, internet, buku, dsb) sehingga terkesan memerdekakan kita sebagai masyarakat.
Admin: Walaupun discene kita banyak dijamuri record label yang berbahaya and brutal. Mengapa CARNIVORED memutuskan untuk menggunakan jalur Self Released ataupun Independent dalam memproduksi album ke-2 ini? Bisa berikan alasan-nya?
Ronald: Beberapa saat sebelum proses rekaman dimulai, kami memang sempat melakukan penawaran ke beberapa label lokal, dan sebagian besar label yang kami berikan penawaran tertarik untuk merilisnya. Namun ada beberapa point yang kurang sesuai dengan apa yang kami inginkan untuk album kedua kami. Jadi kami memutuskan untuk mencoba merilis dan mendistribusikan album kami secara independent, kami berpikir jika hanya sebatas rilis, distribusi, dan promo seadanya di media sosial, rasanya bukan hal yang terlalu sulit utuk dijalankan, lagipula hasil dari penjualannya akan jauh lebih terasa jika dilakukan secara self release.
Admin: Bocoran sedikit mungkin, apakah akan ada musisi tamu yang berkontribusi dan ikut serta pada album “No Truth Found” ini?
Ronald: Yup ada, Yohanes Marthin Siahaan yang mengisi part piano pada lagu “Heresy of the Priest” dan “Conspira(r)chy”. Dia merupakan rekan Ario pada saat masih bersekolah di Institut Musik Indonesia.
Admin: Sebelumnya publik juga telah anda suguhkan penampakan cover art yang menawan dengan pelukisan ular dan media tv, menurut anda pribadi sudah cukup klimaks kah dengan hasil kerja dari ABOMINATION IMAGERY?
Ronald: Saya rasa sudah cukup maksimal, dari hasil foto yang biasa saja dibikin menjadi lebih hidup dan berkesan oleh Bahrull Marta (Abomination Imagery), dan dia memang ahlinya dalam hal olah foto/gambar.
Admin: Setelah album ini resmi dirilis, rencananya apa akan ada semacam mini tour ataupun release party sederhana hehe..?
Ronald: Yup, kami memang merencanakan konser untuk album kedua ini di Jakarta sebagai pembuka tour kami. Direncanakan sekitar bulan Juli atau Agustus, doakan saja semoga berjalan sesuai rencana.
Admin: Menurut anda pribadi, bisa sebutkan 5 album death metal paling berpengaruh hingga sekarang?
Ronald: Suffocation – Effigy of the Forgotten
Morbid Angel – Altar of Madness
Vader – Impresions in Blood
Cryptopsy – None so Vile
Death - Individual Thought Patterns
Admin: Yupz, setelah album “No Truth Found” ini rilis apa rencana kedepan dari CARNIVORED?
Ronald: Hmmm Kami merencanakan ada beberapa video klip untuk album ini, konser, tour, membuat management band yang lebih baik dan solid, dan album ketiga dalam waktu 2 tahun lagi, hehe.
Admin: Sekian dulu bung Ronald atas waktunya, terima kasih telah menjawab semua pertanyaan dari kami hehe.. sukses untuk album-nya dan kami support secara penuh tentunya, ada pesan terakhir?
Ronald: Yup sama-sama, terima kasih untuk interview dan supportnya. Sukses juga untuk blog Pasukan Mati
*Dan jangan lupa untuk segera membeli album kedua kami “NO TRUTH FOUND”.
sumber : http://area-frontal.com/interview-frontal-tentang-penggarapan-album-carnivored-diambil-dari-pasukanmati-blogspot/
Biography CARNIVORED
CARNIVORED adalah kelompok music yang beraliran Death Metal dari Tangerang, Band ini mulai terbentuk akhir tahun 2006. Ini semua berawal dari persahabatan empat orang muda yang bersemangat dalam musik Death Metal. Mereka adalah Hansen Fallah Matsuka (Vokalis), Ario Nugroho (Gitaris), Gilang Ramadhan (Bassis), Geotama Riamputra (Drummer).
Nama Carnivored itu sendiri berasal dari KARNIVORA PARAGON istilah yang berarti "karnivora yang sempurna". Nama ini kemudian disingkat menjadi CARNIVORED, di mana kata "Carnivore" berarti "pemakan daging" dan tambahan "-ed" digunakan untuk membuat makna sebagai "yang carnivored". Sejak pertama kali dibentuk, Carnivored mulai membuat beberapa lagu di bawah pengaruh band-band Death Metal seperti : Decapitated, Vader, Suffocation, Cannibal Corpse, dll, dan berhasil merekam tiga buah lagu berjudul "Degradasi Moral", "Penghancuran Tak Terbatas ", dan" Kematian ".
Berbekal 3 buah lagu, mereka mulai tampil dari panggung ke panggung dalam sebuah adegan bawah tanah kecil dan lokal di Jakarta dan daerah sekitarnya. Sebagai tampil menjadi lebih intens dan sering dalam berbagai tahap, pada Tahun 2008, Rekaman Rottrevore (seorang Indonesia berbasis Death Metal label rekaman) mulai tahu tentang keberadaan band dan tertarik untuk merilis album pertama mereka. Namun proses album ini tidak akan lancar. Beberapa kendala muncul, mulai dari perubahan personel yang terjadi beberapa kali, sampai masalah lain yang memaksa Carnivored untuk berada di bawah hiatus selama sekitar satu tahun.
Pada tahun 2009, masih dengan semangat yang sama untuk merilis album pertama mereka, Ario, bersama-sama dengan Gilang mencoba untuk membangun kembali band lagi, mereka mulai mencari pengganti personil untuk mengisi posisi kosong di drum dan vokal. Kemudian mereka mengundang Ronald (dari Satu Satu Bunuh Shot) dan Oces (dari Maia), dengan masuknya Ronald dan Oces formasi Carnivored kini menjadi Ario Nugroho (Gitaris), Gilang Ramadhan (Bassis), Ronald Alexander Radja Haba(Vokalis), Rachmat "Oces "Mukti(Drummer).
Dengan formasi ini, Carnivored bangkit dan mulai menjelajahi tahap lokal underground di Jakarta dan kota-kota lain dan juga melanjutkan proses album pertama mereka. Pada 2012, Carnivored telah berhasil merilis album debut mereka yang bertitel Revival dibawah Rekam Rottrevore untuk wilayah Indonesia saja. Album ini berisi 10 lagu dibungkus dengan suasana yang berat, riff gitar yang agresif dan menarik, dan juga menggunakan ketukan drum ketat dan pola vokal.